Selasa, 29 Maret 2022, Pukul 12.00 wib, Bupati Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana, SE. ME, di dampingi Kadis Perindag, kabag Protokol melakukan audensi pertemuan dengan PT.Pelni Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Bapak Yossianis Marciano Yang di wakili oleh Bapak Rainoc Direktur SDM dan Umum
membahas Pelayanan Tol di kantor pusat PT. Pelni jln. Gajah Mada Jakarta Selatan. dimana beberapa hal tersebut antara lain :
1. Terkait dengan permintaan Bapak Bupati Tentang Rute Pelayaran, agar KM. Sabuk Nusantara melayani secara continue pelayanan terhadap masyarakat seperti ke Marore dan Pulau terluar lainnya, mengingat Juga Bahwa Pulau Marore Merupakan PLBN (Pos Lintas Batas Negara).
2. Permintaan untuk PELNI, agar kapal Perintis bisa diizinkan memuat BBM, jawaban dari ibu rere bahwa kapal perintis itu diperuntukan untuk angkutan laut masyarakat bukan angkutan barang.
3. Bupati juga menanyakan Perihal KM. Sabuk Nusantara 6 yang sudah tidak beroperasi.
Direktur : Permasalaahan kapal logistik KM. Sabuk Nusantara 6 melayani tol laut yang saat ini sedang di perbaiki di makasar, di usahakan agar dapat beroperasi sebelum puasa pada awal bulan April untuk Bahan Pokok dan barang penting lainnya.
4. Pihak PELNI, berencana membangun PELNI mart.
5. Terkait dengan tarif angkutan muatan barang yg bisa dibilang membebani masyarakat dan direspon baik oleh ibu rere, sudah langsung di tindaklanjuti terkait tarif angkutan dan langsung berkoordinasi dengan PELNI bitung untuk segera dituntaskan terkait tarif angkutan muatan.
Pukul 16.30 wib Bupati Kepulauan Sangihe didampingi assisten Perekonomian dan Pembangunan, Kadis Perindag, Kabag PRO-KOPI (Protokol dan Komunikasi Pimpinan) melanjutkan audensi di Kementerian Dalam Negeri di gedung H bagian Administrasi Wilayah, yang diterima langsung oleh direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara Bapak dr. Drs. Thomas Umbu Pati TB.msi ,
Menyampaikan permohonan didaerah Perbatasan Negara khusus Sangihe, agar bisa memiliki Kantor Metrologi Negara,
terkait dengan Jalur Pelayaran Kapal Perintis, agar bisa mengakomodir pulau2 lain yang berpenduduk.
diusulkan juga kalau bisa agar ada Reefer Container berkapasitas 1 ton dan 5 ton, disiapkan dikapal, untuk menampung ikan, agar ikan2 hasil tangkapan nelayan lokal, dapat di tampung di kapal Perintis, bilamana terjadi badai ataupun beberapa halangan lainnya.