Wabah Penyakit Demam Berdrah(DBD) Kembali Melanda Masyarakat Kabupaten Sangihe

Suarabanuaku_Sangihe -Penyakit Demam Berdarah (DBD) kembali menjadi atensi masyarakat. Pasalnya baru-baru ini satu anak dikabarkan meninggal dunia akibat penyakit DBD.

Perihal situasi ini, Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr Handry Pasandaran menyebutkan sepanjang bulan januari sampai agustus 2023 terdapat 56 kasus DBD.

Bacaan Lainnya

“Tercatat ada 4 kasus meninggal sepanjang 2023, terdiri dari satu kasus di tahuna, 1 kasus di manganitu dan dua kasus di kahakitang. Khusus bulan agustus 2023 ada 4 kasus, lebih rendah dari bulan juni yang 9 kasus. Sementara di bulan juli tidak ada kasus terkait DBD. Dan di bulan agustus ini, di wilayah tahuna ada satu kasus meninggal dunia karena DBD,” jelas Pasandaran.

Sedangkan untuk langkah dan tindakan pencegahan penyebaran penyakit DBD, kata Pasandaran pihak Dinkes Sangihe sudah melakukan intervensi dan koordinasi dengan wilayah terdampak DBD.

“Jadi kita telah memberikan himbauan untuk membersihkan lingkungan dengan menerapkan 3M plus, kemudian pasien yang ditemukan segera diobati dan ditangani dengan baik oleh Puskesmas maupun RS. Lalu pada beberapa wilayah dengan kasus tinggi telah dilakukan fogging,” ungkapnya.

Selain dari pihak Dinkes melakukan tindakan pencegahan, Pasandaran juga tetap mengharapkan kerjasama dari pemerintah dan masyarakat baik di kelurahan atau desa untuk menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.

“Yang paling utama juga adalah kesadaran dan kerjasama pemerintah kelurahan atau desa dan masyarakat, secara bersama melakukan kegiatan kebersihan di lingkungan masing-masing dan menerapkan 3M. Bila hal ini dilaksanakan maka kasus DBD pasti tuntas,” pungkasnya.

Diketahui, salah satu pencegahan penyebaran penyakit DBD atau penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Ades Albocpictus ialah dengan menerapkan pola hidup sehat dengan rutin menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk.

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *