Suarabanuaaku,- Pj. Bupati Kepulauan Sangihe, dr. Rinny Tamuntuan bersama Ketua DPRD Provinsi Sulut, dr Fransiscus Andi Silangen, SpB, KBD yang di dampingi oleh Kadis Perikanan , Ronald Izaak A,P, M.Si, melakukan pertemuan dengan Direktur Sumber Daya Ikan direktorat jenderal perikanan Tangkap, Ridwan Mulyana bersama dengan kasubag yang ada di Direktorat tangkap dalam rangka pengajuan proposal bantuan perikanan khusus untuk nelayan di Kab. Kepl. Sangihe.
Pada kesempatan ini Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe memaparkan beberapa hal
yang akan disampaikan kepada direktur
sumber daya ikan Direktorat perikanan
tangkap bahwa ada beberapa hal yang mendasari kedatangan kami di sini, pertama
kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Sangihe, kedua kondisi sarana prasarana tangkap, mulai dari alat tangkap dan Sarana prasarana penunjang seperti yang ada di SKPT Dago kemudian mulai dari pada dua unit pengelolaan ikan di SKPT dago kemudian di antaranya menyangkut cold storage dengan kapasitas produksi yang ada.
Selanjutnya menyangkut dengan pengisian bahan bakar yang ada di Dago agar supaya dapat di fungsikan dan diaktifkan.
Selanjtnya menyangkut tempat pelelangan dan penjualan ikan, agar supya bisa dapat di lakukan pembagunan, dengan merubah lokasi , yaitu bukan di Dago tetapi di Tahuna dengan indikator bahwa pola gerak dari pada nelayan untuk menjual ikan lebih cenderung ke kota Tahuna karna faktor-faktor tertentu dimana ketika mereka akan melakukan penjualan di Tahuna bisa sekaligus melakukan pengisian bahan bakar dan pembelian bahan sembako untuk keperluan keluarga dan dari beberapa usulan yang telah disampaikan sudah di setujui dan akan di komunikasikan untuk perubahan dan pembangunannya baik di tahun 2023 maupun 2024.
Kemudian di usulkan juga untuk kapasitas dari produksi perikanan yang ada di Sangihe memerlukan satu kebijakan dimana kita memerlukan Ekspor,Dalam hal ini Ekspor yg di inginakan langsung ke negara jepang dengan memanfaatkan dari kerjasama pemerintah sulut
Ya itu Pak Gubernur Olly dondokambey dengan jepang dalam hal ini sudah ada penerbangan dari manado ke narita dimana dalam bulan desember ini ada 3 flight melakukan ekspor ke jepang dan itu sangat disupport oleh Ditjen
tangkap.
Kemudian juga untuk sarana dan prasarana alat tangkap seperti kapal-kapal mulai dari 0-6 GT dan 6 GT sampai dengan 20 GT dan itu juga masih kurang di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan dimohon untuk dapat di suport Oleh Ditjen tangkap dan saat ini juga telah di serahkan proposal kekementerian KKP ditjen prikanan Tangkap terhadap sarana prasarana tersebut , seperti untuk pembangunan perahu dri 0-6 GT dan 6-30 GT kemudian juga untuk penangkapan ikan terukur adalah hal yang menjadi komitmen dan konseren ditjen KKP dimana didorong supya dengan adanya penangkapan ikan terukur kesediaan sumber daya ikan itu sangat di mungkinkan sampai dengan beberapa tahun kedepan. Di kabupaten Sangihe di jelaskan oleh ibu Bupati untuk penangkapan ikan terukur sendiri ada kearifan lokal terutama pada kecamatan tatoareng di pulau para sendiri ada penangkap ikan dengan bahan tradisional menggunakan seke dan itu sangat di suport oleh ditjen KKP karna penangkapan itu menggunakan alat tradisional dlam hal ini tidak merusak lingkungan dan ekosistem dari pada yang ada di lokasi penangkapan itu.
Kemudian, kampung nelayan maju, di usulkan oleh ibu Bupati ada dua yaitu kampung barangka dan makalekuhe, kami berharap di tahun 2023 bisa mendapatkan bantuan, karna pada tahun 2022, cuma ada satu kampung, yaitu batunderang dan sudah banyak menerima bantuan ,sehingga di mohon untuk tahun depan ataupun sampai tahun 2024 bisa di masukan dua kampung tersebut dalam kampung nelayan maju dan masi ada usulan-usulan yang akan dimasukan usulan untuk penambahan dari pada kampung nelayan maju sehingga memberikan dampak dalam hal ini lewat kampung nelayan maju bisa lebih terukur dan fokus dalam pemberian bantuan dan manfaat dari pada bantuan tersebut, baik peningkatan perekonomian dan sarana prasarana lainnya.
Kemuadian, ketua DPRD sulut menjelaskan bahwa penekanan terhadap SKPT yang sudah terbentuk yang dampak hampir 7 tahun berfungsi nya SKPT itu terutama dampak yang sangat siknifikan terhadap masyarakat nelayan dalam hal ini nilai tukar nelayan dimana dalam nilai tukar nelayan itu adalah salah satu indikator nya itu adalah pendapatan rumah tangga nelayan itu sendri, untuk meningkatkan pendapatan tersebut di butuhkan sarana prasarana dari pada alat tangkap maupun dampak2 dri SKPT karena di dalam terdapat dua perusahaan pengelolaan penangkapan ikan. Kemudian dalam hal kebijakan2 dari pada KKP agr supaya selalu memperhatikan kabupaten kepl. Sangihe..
Diakhiri dengan penyerahan proposal, 1. Proposal saran prasarana, 2. Proposal alat tangkap ikan , 3,. Proposal bantuan permesianan , 4. proposal bencana alam untk para nelayan, sudah diterima dan akan di komunikasikan dan akan di pus agar bisa di realisasikan